[ads-post]


  Hari ini, dunia sedang memperingati hari anti narkoba sedunia, dalam skala seluas itu juga dalam moment ramadhan ini aparatus keamanan di negri ini gencar mensurvive tempat-tempat hiburan yang pengunjungnya kedapatan membawa barang yang berhububgan dengan mirasantika (minuman keras dan narkotika), yang secara agamis di bandrol haram juga oleh pemerintah peggunaannya di larang. Kenanpa agama dan pemerintah melarang? Karena dalam penggunaannya yang sedikit atau banyak namun kadar yang membahayakan banyak tekandung di dalamnya, yang dalam kaidahnya sedikit atau banyak apabila itu membahayakan maka hukumnya membahayakan. Lebih dari itu ketika mengkonsumsi sesuatu hal yang berlebihan akan terkena hukum tersebut, seperti mengkonsumsi obat penenang juga obat batuk dll, yang apabila dosisnya berlebihan sehingga efek yang di hasilkan ialah sama dengan mengkonsumsi mirasantika tersebut. Sebelumnya masyarakat kita dikonstruksikan untuk mejadi negara konsumtif yang dengannya daya beli masyarakat kita tinggi, hal seperti ini bukanlah sebuah angin segar bagi kita karena penjualan narkotika menjadi biasa terlebih bagi anak-anak muda bangsa ini, dengan varian transaksinya akses teknologi di nilai paling tepat sasaran,karena semuanya ada dalam genggaman tangan setiap personalnya maka semua yang dibutuhkan bisa segera tersaji melalui trasnasksi via teknologi, dan bukan barang baru bila media informasi mengkabarkan oknum pemerintahpun mengkonsumsi barang-barang tersebut baik di lapisan atas hingga lapisan bawah seperti sipir. Seperti yang terjadi beberapa waktu lalu di sebuah rutan yang biasanya di fungsikan untuk merehabilitasi "pemakai" atau pengedar narkotika tersebut malah di disfungsikan sebagai pemasok barang tersebut dengan para tahanan yang menjadi konsumennya, lengah atau memang terjadi deal-to-deal di dalamnya? Yang jelas bila oknum tersebut telah menggunakan bahkan sampai memasoknya, harapan kita terhadap sebuah negara ialah puing nan punah. Membicarakan moral bangsa ini nampaknya sesuatu yang primitif jika temperaturnya oknum dari pejabat kita, namun jika di tendensinya kelihaian dalam transaksi bangsa kita bangsa yang paling kaya dengan bukti semua produk import yang masuk pada negara ini. 
Upaya-upaya seperti penyuluhan terhadap bahaya narkotika sering di lakukan namun seperti mengadakan seminar dan juga pemasangan baliho di setiap sudut keramaian yang dengannya di harapkan masyarakat mengetahui juga menjauhi barang-barang tersebut yang secara medis maupun psikis tidak memberikan sebuah manfaat.
"Wonosobo26J/08R".........x)

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.